EVALUASI MANAJEMEN PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN INSITU SEAWATER INTAKE CIREBON COMBINED CYCLE POWER PLANT PROJECT
Abstract
Sistem pengambilan air baku (Water Intake) merupakan sistem pengambilan air baku, yang bersumber dari air permukaan (air laut langsung) tanpa melalui sumur resapan. Pengambilan air ini secara sistematis dan berlanjut untuk kebutuhan pengolahan air bersih, pendingin mesin pabrik, pendingin mesin pembangkit listrik dan lain-lain. Elevasi air laut yang berubah-ubah mengikuti pasang surut maka penempatannya harus berada di kedalaman tertentu agar sewaktu-waktu dapat diambil tanpa tergantung dari kondisi elevasi permukaan yang ada. Tekanan lateral dari air juga berbeda sehingga struktur proteksi harus kuat dan safety (aman) untuk menahan tekanan tersebut.
Analisis dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi impact schedule pekerjaan water intake dan menganalisis faktor-faktor yang paling dominan pada K3 water intake.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan konstruksi mempunyai durasi yang lebih singkat dibandingkan dengan penjadwalan rencana. Pekerjaan diselesaikan pada bulan Februari 2020 dengan jumlah pekerja 172 orang.
Signboard K3, alat pelindung diri (APD), muster point, safety officer, paramedic, fasilitas penunjang K3, tangga darurat dan pelaksanaan simulasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap berlangsungnya K3 di proyek. Faktor yang paling berpengaruh terhadap berlangsungnya K3 di proyek, yaitu mempunyai tangga akses pada saat darurat.