Analisis Faktor Komunikasi Terhadap Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Kabupaten Raja Ampat
Kata Kunci:
Analisis kuantitatif, Komunikasi, SPSS, WaisaiAbstrak
Sebuah proyek konstruksi terdapat pihak-pihak yang memiliki peranan dan tanggung jawab masing-masing meliputi, pihak pemilik proyek, pihak konsultan dan pihak kontraktor. Diperlukan koordinasi dan kerjasama antar masing-masing pihak secara solid dan terstruktur, Kesalahan atau kurang baiknya pola komuniksai dalam suatu proyek dapat berdampak pada kinerja yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untukmenganalisis faktor-faktor dari segi komunikasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan suatu proyek di kota Wasai, untuk menganalisis faktor-faktor komunikasi yang paling signifikan pengaruhnya terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek di kota Waisai, dan untuk menganalisis langkah apa yang dapat disarankan dari segi komunikasi guna meningkatkan keberhasilan pelaksanaan proyek di kota Wasai. Teknik Pengolahan data akan dilakukan dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari angka mempergunakan program analisis dan statistik SPSS. Menganalisis data dengan cara uji F, uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pertanyaan dari setiap variabel memiliki nilai rhitung>rtabel(0,304) dan juga signifikansi kurang dari α = 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. Variabel X1 (penyampaian informasi) memiliki koefisien regresi yang paling besar yaitu 0,303 dengan demikian Variabel X1 menjadi faktor yang paling dominan. Yang berarti variabel Y (keberhasilan proyek) lebih banyak dipengaruhi oleh faktor X1, dibandingkan dengan variabel- variabel lainnya seperti X2 (penggunaan fasilitas dan teknologi), X3 (laporan kinerja), X4 (kemampuan berkomunikasi), X5 (hubungan koordinasi). Dan Strategi yang dapat disarankan adalah memperbaiki kinerja komunikasi dengan cara memperbaiki alur distribusi informasi, dan memastikan kejelasan informasi yang disampaikan oleh pihak terkait dalam suatu proyek pembangunan.