ANALISIS REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANIAN DAN TANAMAN PANGANKABUPATEN RAJA AMPAT
Abstrak
Wilayah Kabupaten Raja Ampat yang terdiri dari gugusan pulau-pulau menyebabkan terdapatnya kendala dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi. Adapun permasalahan tersebut dikarenakan ketersedian bahan baku material berupa batu dan pasir yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Umum tidak tersedia di Kabupaten Raja Ampat, sehingga harus didatangkan dari luar Kabupaten Raja Ampat. Hal ini tentunya akan berdampak pada tingginya biaya konstruksi di wilayah Kabupaten Raja Ampat. Kota waisai merupakan ibu kota distrik yang terletak dipulau waigeo dan masuk kedalam wilayah ibu kota pemerintahan Kabupaten Raja Ampat. Untuk menunjang hal tersebut tentunya harus didukung dengan akses penunjang berupa bangunan perkantoran yang baik agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.Penelitian dilakukan terhadap analisis rekayasa nilai untuk pekerjaan pasangan dinding bata merah atas dengan material pengganti yaitu batu bata ringan dan bato batako/tela. Berapa besar efisiensi terhadap nilai proyek pembangunan gedung kantor pertanian dan tanaman pangan dengan pekerjaan pasangan dinding menggunakan material bata ringan. Bagaimana kaitannya antara rekayasa nilai, perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pemasangan dinding bata ringan.Berdasarkan hasil analisis biaya terendah untuk Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pertanian Dan Tanaman Pangan dengan menggunakan material artenatif I bata ringan sebesar Rp. 274.156.227,753 dan untuk material awal/bata merah sebesar Rp. 284.332.249,647 dan material alternatif II batako/tela sebesar Rp. 335.339.229,834 Dimana Biaya pembangunan dengan menggunakan artenatif I bata ringan lebih murah dibandingkan material awal bata merah dan material alternatif II batu batako/tela.. Dari pekerjaan pasang dan plester menghabiskan lamanya waktu pengerjaan adalah 30 + 119 = 149 hari kalender.