Analisis Swot Terhadap Evaluasi Kelayakan Dan Kepuasan Pengguna Pada Peningkatan Ruas Jalan Dalam Kota Di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat
Kata Kunci:
Jaringan Jalan, Keterisoliran Daerah, Evaluasi kelayakan, Kepuasan Pengguna, Metode SWOTAbstrak
Pemerintah bermaksud meningkatkan jalan di daerah - daerah yang strategis. Hal tersebut dipandang perlu untuk meningkatkan efisiensi yang berkaitan dengan sistem transportasi dan pemanfaatan jalan guna memudahkan dan meningkatkan pengangkutan sehingga dapat memperlancar aksesibilitas pengguna jasa transportasi (masyarakat), pengembangan daerah serta membuka keterisoliran suatu daerah. Hambatan yang akan di hadapi misalnya, tata guna tanah pada lokasi sehingga menimbulkan masalah proses pembebasan lahan. Timbul pertanyaan apakah proyek tersebut menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat apabila dibandingkan dengan risiko akibat pembangunan proyek, serta bagaimana kepuasan pengguna/masyarakat. Hal ini memerlukan studi yang tepat untuk melakukan pekerjaan selanjutnya (tahap pekerjaan fisik).Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis kelayakan dan manfaat serta kepuasan pengguna pada Peningkatan Jalan dalam Kota di Kabupaten Manokwari Selatan di Wilayah Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat.Metode penelitian menggunakan kuesioner terhadap 250 sampel pengguna ruas jalan lalu membuat matriks Metode SWOT kemudian menganalisis hasil matriks SWOT dan tahap analisis terakhir adalah penentuan solusi, alternatif dan rekomendasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelayakan dari Peningkatan Jalan adalah terwujudnya Tatanan Sistem Transportasi Wilayah (Tatrawil) yang baik, terukur dan teratur, Peningkatan Aksesibilitas dan Mobilitas, Tersedianya ruas jalan yang layak fungsi pelayanan, Tingkat pelayanan jalan terpenuhi dari segi struktur perkerasan, Meningkatkan aksesibilitas antar Propinsi Papua Barat dan Papua serta beberapa Kabupaten di sekitarnya. Dengan nilai manfaat dan kepuasan pengguna yaitu, Peningkatan perekonomian rakyat, Membuka keterisoliran daerah-daerah sekitar, memudahkan mobilitas warga menuju dan dari Ibu Kota Propinsi Papua Barat, membuka keterisoliran daerah-daerah sekitar, membuka kesempatan kerja dan kesempatan lainnya, Perubahan tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat, Terciptanya peluang usaha/bisnis di berbagai sektor, peningkatan perekonomian daerah, Peningkatan harga jual tanah (Nilai Jual Objek Pajak =NJOP) dan Efesiensi waktu perjalanan dan penghematan biaya operasional kendaraan.