Peningkatan Aksesibilitas Integrasi Stasiun Klaten ke Terminal Tipe A Ir. Soekarno
DOI:
https://doi.org/10.52722/yawkhq32Kata Kunci:
integrasi transportasi, skybridge, walkability index, pejalan kakiAbstrak
Integrasi antar simpul transportasi menjadi faktor penting dalam menciptakan sistem mobilitas yang
efisien dan inklusif. Di Kabupaten Klaten, belum adanya jalur penghubung langsung antara Stasiun
Klaten dan Terminal Tipe A Ir. Soekarno menyebabkan rendahnya aksesibilitas dan kenyamanan
pengguna, terutama bagi kelompok rentan dan pengguna dengan barang bawaan. Penelitian ini
bertujuan merancang fasilitas integrasi berupa skybridge untuk meningkatkan konektivitas kedua
simpul tersebut. Metode yang digunakan meliputi survei walkability index, wawancara penumpang,
penghitungan volume pejalan kaki, serta analisis perbandingan jarak dan waktu tempuh. Hasil
menunjukkan bahwa kualitas jalur eksisting tidak layak digunakan, dengan nilai walkability index
sebesar 31,05 (kategori rendah). Selain itu, nilai interaksi moda negatif mencapai –188 (kategori buruk),
yang meningkat menjadi –60 (kategori baik) setelah dirancang skenario peningkatan. Skybridge
sepanjang 50,4 meter dan lebar 2,5–3 meter direkomendasikan sebagai jalur penghubung langsung,
yang mampu memangkas jarak dari 1.400 meter menjadi 50 meter dan waktu tempuh dari ±4 menit
menjadi ±2 menit. Perencanaan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi sirkulasi penumpang,
tetapi juga menciptakan lingkungan transportasi yang aman, nyaman, dan mendukung pola mobilitas
berkelanjutan di wilayah Klaten
Unduhan
Referensi
[1] Mashuri and M. Ikbal, “Studi Karakteristik Pejalan Kaki Dan Pemilihan Jenis Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki Di Kota Palu (Studi Kasus : Jl. Emmi Saelan Depan Mal Tatura Kota Palu),” J. Rekayasa dan Manaj. Transp., vol. I, no. 2, pp. 69–79, 2011, [Online]. Available: https://media.neliti.com/media/publications/210613-studi-karakteristik-pejalan-kaki-dan-pem.pdf
[2] H. K. Fazastya and A. A. G. Kartika, “Analisis Kebutuhan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jl. Transyogi Cibubur, Jatisampurna,” J. Tek. ITS, vol. 11, no. 3, 2022, doi: 10.12962/j23373539.v11i3.96094.
[3] A. Wicaksono, A. Hadi Prabowo, and E. I. Purnomo, “Analisis Kualitas Jalur Pedestrian Di Kawasan Kota Lama Bandung Berdasarkan Peqi,” Agora, vol. 17, no. 1, pp. 1–9, 2019.
[4] H. Krambeck and J. Shah, “The global walkability index: talk the walk and walk the talk,” World Bank, no. February, pp. 1–29, 2005, [Online]. Available: http://cleanairasia.org/portal/system/files/60499_paper.pdf
[5] A. J. Horowitz and N. A. Thompson, “Evaluation of Intermodal Passenger Transfer Facilities,” Transp. Res. Rec., no. September, p. 216, 1994, [Online]. Available: http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=3015768
[6] H. N. Ikhsan, W. Hadi, and Y. Chrisnawati, “Tingkat Aksesibilitas Pejalan Kaki (Studi Kasus Pejalan Kaki Stasiun Depok Baru),” Menara J. Tek. Sipil, vol. 14, no. 2, pp. 76–84, 2019, doi: 10.21009/jmenara.v14i2.18123.
[7] M. C. Endarwati, A. Setyawan, and O. Marison, “Penilaian Walkability Score Index pada Pusat Pelayanan dalam Menuju Kota Malang Berkelanjutan (Assessment of Walkability Score Index at Services Center Towards Sustainable Malang City),” Semin. Nas. Kota Berkelanjutan, pp. 174–194, 2018, doi: 10.25105/psnkb.v1i1.2898.
[8] R. B. Khuana and L. S. Putranto, “Analisis Pengaruh Indeks Walkability Terhadap Keinginan Berjalan Kaki Dari Dan Menuju Stasiun Transportasi Umum,” JMTS J. Mitra Tek. Sipil, vol. 4, no. 3, p. 737, 2021, doi: 10.24912/jmts.v0i0.12645.
[9] I. B. S. Nanda, “Perancangan Amiable Pelican (AMAN) Crossing Berbasis Ios Arduino Nano Studi Kasus Jalan Basuki Rahmat,” Forum Mek., 2021, [Online]. Available: https://stt-pln.e-journal.id/forummekanika/article/view/1375%0Ahttps://stt-pln.e-journal.id/forummekanika/article/download/1375/895
[10] S. Wardiningsih and D. Hendarto, “Kajian Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sebagai Elemen Perkotaan (Studi Kasus: JPO Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan),” IKRA-ITH Teknol., vol. 3, no. 2, pp. 36–45, 2019.
[11] A. P. Kurnianingtyas and M. F. L. Dahnyanto, “Penilaian Walkability Index Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Kota Lama Semarang,” Reka Ruang, vol. 6, no. 2, pp. 85–100, 2023, [Online]. Available: https://journal.itny.ac.id/index.php/rekaruang/article/view/4003%0Ahttps://journal.itny.ac.id/index.php/rekaruang/article/view/4003/1838
[12] PUPR, “Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil: Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki,” Kementeri. PUPR, pp. 1–43, 2018.
[13] D. A. Afrianti, V. S. Dinda, and S. Susanti, “Integrasi Fasilitas Pelayanan Pada Pelabuhan Sekupang Kota Batam,” J. Transp. Multimoda, vol. 19, no. 1, pp. 20–31, 2021, doi: 10.25104/mtm.v19i1.1857.