Analisis Angkutan Sedimen Pada Sungai Galang-Galang Kampung Paku Kabupaten Polewali Mandar
DOI:
https://doi.org/10.52722/6vt1xc10Kata Kunci:
sedimen dasar, sedimen melayang, metode Van Rjin, metode sesaatAbstrak
Sungai Galang-Galang atau biasa juga disebut Sungai Binanga Karaeng merupakan sungai
perbatasan antara wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang dahulu dikenal Polmas
sebelum memisahkan diri dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Ketika musim hujan, air di sungai ini
sering meluap bahkan dapat menimbulkan bahaya bagi para petani perkebunan dan sawah disekitar
dua daerah perbatasan itu. Sebagian air hujan yang jatuh dipermukaan mengikis tanah sehingga
terbawa oleh aliran air ke dalam sungai sampai ke hilir hingga membuat endapan sedimen tersebut
menjadi semakin meningkat. Sedimen yang terbentuk pada aliran sungai Galang – Galang akan
menyebabkan kurangnya daya tampung sungai pada saat musim kemarau dan pada musim hujan
akan menyebabkan banjir. Dari penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk menganalisis debit
angkutan sedimen dasar dan sedimen melayang di Sungai Galang – Galang. Penelitian ini dilakukan
secara langsung serta pengambilan sampel sedimen dasar dan sedimen melayang pada tiga titik
sungai. Angkutan sedimen dasar dihitung menggunakan metode Van Rjin, dan untuk sedimen
melayang dihitung dengan metode sesaat. Dari hasil analisis diperoleh debit angkutan sedimen dasar
pada bagia hulu sebesar 4x10-4
ton/hari, pada bagian tengah sebesar 0,0891 ton/hari, dan pada bagian
hilir sebesar 1x10-4
ton/hari. Sedangkan untuk debit angkutan sedimen melayang yaitu pada bagian
hulu sebesar 0,208 ton/hari, pada bagian tengah sebesar 0,278 ton/hari, dan pada bagian hilir sebesar
0,121 ton/hari, dimana angkutan sedimen melayang diukur pada debit yang sangat kecil sehingga
hasil yang diperoleh juga kecil