Analisis Panjang Antrian Kendaraan pada Persimpangan Baddoka (Studi Kasus : Jalan Perintis Kemerdekaan KM 17)
Keywords:
Persimpangan Bersinyal, Antrian, PKJI 2014Abstract
Persimpangan merupakan daerah pertemuan dua atau lebih ruas jalan, bergabung berpotongan. Perhitungan dan analisis menggunakan metode cara perhitungan pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014. Simpang empat bersinyal ini memiliki empat lengan dimana pada Pendekat arah utara pada Jl. poros Makassar – Maros yang terdiri dari 4 lajur dengan lebar jalan 15 meter. pada pendekat arah barat timur Jl. Dg. Ramang ini memiliki 2 lajur dan lebar jalan 7,5 meter, pada pendekat arah barat Jl. Batara Bira baddoka ini memiliki 2 lajur dan lebar jalan 6,5 meter. Berdasarkan hasil analisa data, panjang antrian kendaraan pada jam puncak pagi lengan utara nilai panjang antrian terbesar yaitu sebesar 112,58 m, pada jam puncak siang lengan selatan nilai panjang antrian terbesar yaitu sebesar 76,93 m, dan pada jam puncak sore lengan selatan nilai panjang antrian terbesar yaitu 344,68 m. Berdasarkan hasil analisa data penelitian mengenai tundaan rata – rata yang terjadi pada simpang bersinyal baddoka, maka nilai tundaan rata – rata terbesar yang terjadi pada jam puncak pagi lengan utara sebesar 285,36 det/skr, pada jam puncak siang lengan selatan sebasar 250,59 det/skr, dan pada jam puncak sore lengan selatan nilai tundaan rata – rata terbesar yaitu sebesar 808,24 det/skr.