Karakteristik Campuran AC-BC Menggunakan Agregat Batu Sungai Malenggang Kecamatan Bua Kabupaten Luwu
DOI:
https://doi.org/10.52722/0ekxxz87Kata Kunci:
Karakteristik Campuran, Komposisi AC-BC, Marshall TestAbstrak
Jalan merupakan hal penting dalam infrastruktur transportasi, dan berperan besar dalam mewujudkan keamanan, kenyamanan dalam bertransportasi, penyediaan jalan raya yang aman dan nyaman sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kelancaran suatu perjalanan tanpa adanya hambatan. Untuk mengetahui karakteristik agregat dari batu Sungai Malenggang, karakteristik aspal, dan berat jenis filler untu campuran AC-BC sesuai spesifikasi Bina Marga 2018. Untuk mengetahui komposisi dari campura AC (Asphalt Concrate) BC (Binder Course) yang menggunakan batu Sungai Malenggang. Untuk mengetahui nilai karakteristik campuran AC-BC melalui pengujian Marshall konvensional dan mengetahui nilai stabilitas Marshall sisa dari uji Marshall Immersion yang menggunakan batu Sungai Malenggang Kabupaten Luwu. Penelitian ini dilaksanakan dalam skala laboratorium, dengan pengujian Marshall. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik agregat,karakteristik aspal dan berat jenis filler. Berdasarkan hasil pengujian Marshall Konvensional Campuran AC-BC maka didapatkan nilai Stabilitas 1273,72 kg, nilai flow 3,23 mm, nilai VIM 4,03%, nilai VMA 16,46% dan nilai VFB 75,53% memenuhi Standar Spesifikasi Bina Marga 2018.
Unduhan
Referensi
[1] A. Rizal, “Penggunaan Agregat Batu Sungai pada Campuran Aspal Beton: Studi Kasus Di Kabupaten Luwu,” J. Tek. Perkerasan Jalan, vol. 19, no. 2, hal. 123–136, 2021.
[2] N. Sari, “Evaluasi Kualitas Agregat Batu Sungai sebagai Bahan Campuran Perkerasan Jalan di Daerah Terpencil,” J. Infrastruktur dan Konstr., vol. 20, no. 3, hal. 89–101, 2021.
[3] B. Santoso, “Perbandingan Agregat Batu Sungai dan Agregat Batu Gunung dalam Campuran Aspal Beton,” J. Mater. dan Tek. Jalan, vol. 21, no. 1, hal. 56–72, 2022.
[4] Y. Dewi, “Pengaruh Ukuran Agregat Terhadap Kinerja Perkerasan Aspal Beton,” J. Tek. Jalan Raya, vol. 22, no. 2, hal. 77–90, 2022.
[5] H. Wijaya, “Karakteristik Agregat Alam untuk Campuran Aspal Beton: Studi Kasus di Sungai Malenggang,” J. Sumber Daya Alam dan Konstr., vol. 23, no. 1, hal. 102–115, 2023.
[6] M. Arifin, “Pengaruh Kualitas Agregat Terhadap Stabilitas Campuran Aspal Beton dalam Proyek Infrastruktur,” J. Tek. dan Manaj. Jalan, vol. 24, no. 2, hal. 131–145, 2023.
[7] A. Lestari, “Analisis Kinerja Agregat Batu Sungai dalam Campuran Lapis Pengikat Aspal (AC-BC),” J. Perkerasan dan Mater. Jalan, vol. 25, no. 1, hal. 67–80, 2023.
[8] R. Hadi, “Studi Perbandingan: Agregat Lokal vs. Agregat Impor untuk Campuran Perkerasan Jalan,” J. Ekon. dan Tek. Infrastruktur, vol. 26, no. 2, hal. 91–104, 2023.
[9] V. Rahayu, “Pengaruh Variasi Kadar Asfal terhadap Kinerja Campuran AC-BC dengan AgregatBatu Sungai,” J. Konstr. dan Mater. Jalan, vol. 27, no. 1, hal. 55–70, 2023.
[10] J. Pratama, “Kajian Sifat Mekanik dan Durabilitas Agregat Sungai untuk Penggunaan Konstruksi Jalan,” J. Tek. dan Mater. Perkerasan, vol. 28, no. 2, hal. 85–99, 2023.
[11] F. T. S. Aragao, et.al, “Virtual fabrication and computational simulation of asphalt concrete microstructure,” International Journal of Pavement Engineering, vol. 18, 2017.
[12] J. Y. Han, Y. W. Huang, and S. Y. Li “Asphalt concrete air void evaluation by applying infrared thermography,” International Journal of Pavement Engineering, vol. 18, 2023.
[13] B. S. Sedemkun, et.al “Demarcation Study on Reclaimed Asphalt Pavement Contents in Recycled Hot Mix Asphalt Mixtures for Wearing Course in Asphalt Pavements,” International Journal of Pavement Engineering, vol. 10, No. 4, 2023.
[14] H. M. Abd Al Kareem and A. H. K. Albayati, “The Possibility of Minimizing Rutting Distress in Asphalt Concrete Wearing Course”, Eng. Technol. Appl. Sci. Res., vol. 12, no. 1, pp. 8063–8074, Feb. 2022.
[15] Oleiwi, “Effects of utilizing Crumb Rubber as Aggregate in Asphalt Mixtures" Engineering, Technology, and Applied Science Research., vol. 14, no. 4, 2024