Pengaruh Variasi Jumlah Tumbukan Terhadap Karakteristik Campuran SMA Menggunakan Agregat Sungai Jeneberang Bili-Bili
DOI:
https://doi.org/10.52722/0jfxt665Kata Kunci:
Karakteristik Agregat, Tumbukan, Marshall, SMAAbstrak
Salah satu jenis campuran aspal panas, juga dikenal sebagai hotmix, digunakan untuk membuat lapis perkerasan lentur yang sangat populer di Indonesia. Proses pembuatan pencampuran aspal panas diawali dengan menyediakan material yang mengikuti ketentuan, kemudian melakukan proses pencampuran material, penghamparan, dan pemadatan. Pemampatan menghasilkan kekuatan, stabilitas, dan rongga yang cukup pada campuran beraspal. Dalam penelitian ini, kami menggunakan Agregat Sungai Jeneberang Bili-Bili untuk mempelajari sifat campuran aspal yang menghasilkan pembebanan statis berulang (pemadatan) yang didapatkan dengan mengubah total pembebanan dengan mempertahankan suhu campuran dan gradasi agregat dalam keadaan tertentu. Dari hasil analisis penelitian campuran Stone Matrix Asphalt Kasar dengan Kadar Aspal 6,00 %, pada variasi Jumlah Tumbukan 2x50, 2x60, dan 2x70, pengujian Marshall Konvensional menghasilkan persentase karakteristik pencampuran yaitu stabilitas, flow, VIM, VMA, seluruhnya mencapai persyaratan Umum Bina Marga 2018 merujuk pada SNI 06-2489-1991 tentang Uji pencampuran beraspal menggunakan alat Marshall sedangkan Jumlah Tumbukan yang tidak memenuhi terhadap stabilitas, flow, VIM yaitu pada tumbukan 2x30 sampai dengan 2x40. Dan untuk uji Marshall Konvensional, angka Stabilitas meningkat sedangkan nilai VIM, VMA, dan Flow menurun.
Unduhan
Referensi
H. S. Nur dan L. M. F. Muharam, “Analisis Karakteristik Campuran Aspal Panas Split Mastic Asphalt (SMA) menggunakan Bahan Tambah Buton Granular Asphalt (BGA) dan Tongkol jagung,” JMI, vol. 11, no. 2, pp. 59–62, Oct. 2022, doi: 10.55340/jmi.v11i2.998.
M. Y. Hutapea, “Analisis Variasi Jumlah Tumbukan Pada Karakteristik Aspal Berongga Yang Menggunakan Substitusi Limbah Beton,” SIPIL SAINS, vol. 13, no. 1, Mar. 2023, doi: 10.33387/sipilsains.v13i1.3711.
L. Yani, R. Rahmaniah, dan A. Asriani, “Analisis variasi suhu 150°C, 160°C, 170°C dalam variasi jumlah tumbukan terhadap spesifikasi Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC),” Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknol., vol. 17, no. 2, pp. 220–225, Aug. 2023, doi: 10.24252/teknosains.v17i2.36658.
A. D. Sandabunga, N. Ali, dan R. Rachman, “Karakteristik Campuran SMA Kasar Menggunakan Batu Sungai Sa’dan Kecamatan Sesean Toraja Utara,” pcej, vol. 2, no. 4, pp. 282–288, Jan. 2021, doi: 10.52722/pcej.v2i4.186.
R. B. Alkam dan B. Bulgis, “Karakteristik Marshall Campuran Stone Mastic Asphalt Dengan Penggunaan Fiber Mesh Sebagai Bahan Tambah,” j. mitra teknik sipil, pp. 1103–1116, Nov. 2023, doi: 10.24912/jmts.v6i4.21601.
A. M. Bramasta, A. Hasanuddin, dan L. A. Wicaksono, “Marshall Performance Of Split Mastic Asphalt Mixtures (Sma) Using Natural Cellulose Fiber Corn Cob,” JRSL, vol. 4, no. 1, p. 51, Oct. 2020, doi: 10.19184/jrsl.v4i1.15892.
C. F. Timbonga, Alpius, dan L. E. Radjawane, “Pemanfaatan Batu Gunung Limbong Kecamatan Rantepao Dalam Campuran Stone Matrix Asphalt Kasar,” pcej, vol. 3, no. 1, pp. 31–39, Feb. 2021, doi: 10.52722/pcej.v3i1.200.
G. Manggasa, Alpius, dan Elizabeth, “Pemanfaatan Batu Sungai Laeya Kabupaten Konawe Selatan sebagai Campuran Stone Matrix Asphalt Halus,” pcej, vol. 4, no. 4, pp. 571–579, Dec. 2022, doi: 10.52722/pcej.v4i4.540.
R. Palebangan, Alpius, dan Elizabeth, “Pemanfaatan Batu Sungai Laeya Kabupaten Konawe Selatan untuk Stone Matrix Asphalt Kasar,” pcej, vol. 4, no. 4, pp. 591–599, Dec. 2022, doi: 10.52722/pcej.v4i4.542.
E. Wiyono dan A. Susilowati, “Variasi Jumlah Tumbukan Pada Pemadatan Campuran Beton Aspal Menggunakan Bahan Tambah Anti Stripping,” cmj, vol. 2, no. 1, pp. 33–39, Apr. 2020, doi: 10.32722/cmj.v2i1.2755.