Pengaruh Fly Ash Dan Bottom Ash Sebagai Bahan Substitusi Pada Beton
DOI:
https://doi.org/10.52722/1vba5c16Keywords:
fly ash, bottom ash, kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lenturAbstract
Pada umumnya limbah pabrik tidak dapat dibuang langsung karena dapat mencemari lingkungan. Di kota Makassar,
Sulawesi Selatan tepatnya di PT. Makassar Tene menggunakan batu bara sebagai bahan bakar pabrik, dimana sisa
pembakaran batu bara tersebut menghasilkan limbah fly ash dan bottom ash yang memerlukan pengolahan terlebih dahulu
sebelum dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur beton serta
untuk mengetahui pengaruh persentase substitusi fly ash dan bottom ash pada campuran beton. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode American Concrete Institute (ACI) dengan mutu rencana sebesar 23 MPa. Dari hasil
penelitian dengan substitusi fly ash sebagai semen sebesar 15% dan substitusi bottom ash sebagai agregat halus dengan
persentase 0%, 5%, 10% dan 15%, diperoleh nilai kuat tekan beton umur 28 hari sebesar 26,031 MPa, 25,088 MPa,
24,239 MPa dan 23,107 MPa, nilai kuat tarik belah beton sebesar 2,146 MPa, 2,075 MPa, 2,028 MPa dan 1,981 MPa
serta nilai kuat lentur beton sebesar 3,274 MPa, 3,173 MPa, 3,022 MPa dan 2,921 MPa. Berdasarkan penelitian ini, dapat
diketahui bahwa campuran beton dengan substitusi fly ash dan bottom ash ini mengakibatkan beton mengalami penurunan
kekuatan seiring bertambahnya persentase substitusi bottom ash