Pemanfaatan Batu Sungai Karawa Kabupaten Pinrang SebagaiAgregat Campuran Laston Lapis Antara
DOI:
https://doi.org/10.52722/7asmgc87Keywords:
Karakteristik agregat, Sungai Karawa, Marshall konvensional, Marshall immersionAbstract
Penggunaan bahan lokal untuk material penyusun jalan perlu belum dioptimalkan, terutama di
sekitar wilayah Karawa, sehingga saat ini material penyusun jalan masih menggunakan material
dari daerah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik batu Sungai Karawa,
karakteristik aspal, berat jenis filler dan untuk mendapatkan komposisi campuran, serta
karakteristik campuran melalui uji marshall konvensional dan uji marshall immersion digunakan
untuk mengetahui stabilitas sisa marshall menggunakan kadar aspal optimal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karateristik material perkerasan berupa batu sungai dari Sungai Karawa di
Kabupaten Pinrang sebagai agregat campuran lapis antara memenuhi persyaratan untuk material
lapisan perkerasan jalan. Karakteristik campuran lapisan antara dengan kadar aspal 5,0%, 5,5 %,
6,0 %, 6,5 %, dan 7,0 % ditentukan dengan menggunakan uji marshall. Stabilitas marshall yang
tersisa sebesar 97,47 % memenuhi standar Bina Marga tahun 2018, yaitu minimal 90 %, melalui
hasil uji marshall immersion untuk lapisan antara campuran aspal dengan kadar aspal optimum 6,0
%.