Pengaruh Styrofoam Sebagai Bahan Tambah Campuran AC-BC Batu Sungai Tetean Kabupaten Mamasa
DOI:
https://doi.org/10.52722/tmaywg16Keywords:
Karakteristik , Styrofoam, AC-BC, Pengujian MarshalAbstract
Sungai Tetean yaitu Sungai terletak di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Dalam penelitian ini salah
satu upaya untuk meningkatkan kualitas campuran AC-BC agar masa umur pelayanan tetap stabil
dengan memanfaatkan styrofoam sebagai bahan tambah dalam campuran beraspal. Styrofoam adalah
gabus putih atau jenis busa yang sering ditemui disekitar berupa gabus penyangga barang elektronik
memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dapat didaur-ulang,murah dan praktis. Styrofoam memiliki
sifat fleksibel, sulit terurai, tahan terhadap asam basa dan garam. Kadar styrofoam yang digunakan
0%,2%,4%,6%, dan 8%, dari berat aspal. Dengan tujuan untuk memahami karakteristik campuran ACBC menggunakan bahan tambah limbah Styrofoam, untuk memperoleh nilai stabilitas marshall sisa
campuran AC-BC dan untuk mengetahui pengaruh Styrofoam pada campuran AC-BC. Pengujian yang
dilakukan adalah pengujian campuran AC-BC menggunakan metode Marshall (SNI 06-2489-1991).
Dari pengujian karakteristik campuran AC-BC dengan bahan tambah Styrofoam 0% - 8%,
menggunakan pengujian Marshall Konvensional telah memenuhi standar spesifikasi umum bina marga
2018 dan nilai stabilitas Marshall sisa yang didapatkan menggunakan pemeriksaan Marshall
Immersion yaitu 96,48%.