Penentuan Kualitas Batubara Berdasarkan Kolerasi Nilai HGI dan Residual Moisture HGI dengan menggunakan Metode ASTM
DOI:
https://doi.org/10.63365/2j4jz803Kata Kunci:
Batubara , HGI , Korelasi, Residual MoistureAbstrak
Batubara yang digunakan sebagai bahan bakar memerlukan spesifikasi tertentu, meliputi Nilai Kalori Tinggi (High Heating Value, HHV), kadar air total (Moisture), Moisture residual, materi mudah menguap (Volatile Matter), kandungan abu (Ash Content), kandungan sulfur (Sulfur Content), dan Hardgrove Grindability Index (HGI). Kualitas batubara sangat dipengaruhi oleh korelasi antara nilai HGI dan Moisture residual HGI. HGI adalah parameter yang menunjukkan kemudahan batubara untuk digiling; nilai HGI yang lebih tinggi menandakan kemudahan penggilingan yang lebih besar. Moisture Residual HGI adalah parameter yang menentukan tingkat kelembapan batubara dengan mengukur kadar air dalam batubara yang telah dikeringkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas batubara berdasarkan metode ASTM dan mengidentifikasi korelasi antara nilai HGI dan Moisture Residual HGI. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode ASTM D409/D409M yang meliputi proses preparasi, penentuan nilai HGI menggunakan mesin HGI, dan pengujian kadar Moisture Residual HGI dengan menggunakan oven MFS yang dialiri gas kompres udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel batubara A memiliki nilai HGI 41% dan Moisture Residual HGI 5,17%, yang mengklasifikasikannya sebagai batubara berperingkat rendah. Sementara itu, sampel B, dengan nilai HGI 66% dan Moisture Residual HGI 29,13%, diklasifikasikan sebagai batubara berperingkat tinggi. Sampel A termasuk dalam kategori batubara lignit (sub-bituminous) dan sampel B dikategorikan sebagai batubara bituminous (antrasit). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa kualitas batubara sangat dipengaruhi oleh korelasi antara nilai HGI dan Moisture Residual HGI.